SUMEDANG, Patroli88Investigasi - Sekira akhir Mei 2024 lalu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumedang menggelar komitmen bersama Forkompimda terkait pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) objektif, transfaran dan akuntabel. Sebelumnya, komitmen bersama ini pernah dilaksanakan Pj. Gubernur Jawa Barat dengan Forkopimda yang terdiri dari Pangdam III Siliwangi, Kapolda Jabar, Kapolda Metro Jaya, Kejati, dan DPRD Provinsi Jawa Barat.
Dalam penandatanganan komitmen bersama tersebut, Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Mahmudin menegaskan agar PPDB tahun 2024 bersih dari intervensi, titip menitip, pungli dan hal apapun yang bisa mempengaruhi pelaksanaan PPDB.
Namun apa yang terjadi di Kabupaten Sumedang, pelaksanaan PPDB berbanding terbalik. Komitmen bersama yang digagas Disdik Sumedang tampaknya hanya jadi dagelan untuk menutupi borok sebenarnya. Lantaran ditemukan bukti, orang nomor satu Disdik Sumedang, Dian Sukmara, diduga telah mencoba untuk mempengaruhi Pantia PPDB beberapa SLTA di Kabupaten Sumedang dengan cara menerbitkan rekomendasi nama-nama siswa SMP yang berjumlah 16 orang beserta nama sekolah yang dituju. Rekomendasi ini dibubuhkan dalam kop surat resmi Disdik Sumedang dengan tanda tangan beserta cap dari Kepala dinas, serta paraf dari pejabat di bawahnya.
Sebelumnya, salah satu media online pernah mewartakan, Dian Sukmara juga diduga telah mengeluarkan surat rekomendasi yang sama. Hanya saja pada rekomendasi dimaksud, daftar jumlah siswa sebanyak 22 orang.
Dengan kondisi itu, tak sedikit masyarakat nyinyir atas perilaku Kadisdik Sumedang. Mereka menuding, surat penandatanganan komitmen bersama dibuat sebatas jadi pajangan atau macan kertas di atas meja.
"Saya menduga, semua itu mungkin untuk mendapatkan citra baik agar mendapat puja-puji pihak-pihak terkait atau masyarakat luas. nyatanya, ia sendiri (Kadisdik Sumedang.Red) sebagai pelaku utama dari kecurangan PPDB," tandas salah seorang sumber.
Sementara, salah seorang penggiat sosial Sumedang, Firman menduga, Dian Sukmara benar-benar menelan ludahnya sendiri. Orang nomor satu Kadisdik Sumedang ini diduga memiliki niat terselubung atau upaya mempengaruhi pihak lain agar siswa-siswa yang masuk daftar diterima di sekolah tujuan.
(Tim)