Tasikmalaya,Patroli 88-Selasa 20/08/2024
Sejauh ini pemenuhan Sarana dan Prasarana (Sarpras) Pendidikan sudah lebih baik dari sebelumnya,apalagi dengan kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) yang nilainya terus mengalami peningkatan, Pengelolaan DAK, sesuai aturan dilakukan dengan menggunakan sistem swakeloa atau pihak ketiga (CV) yang pekerjaannya direncanakan.
Tujuan DAK fisik bidang pendidikan adalah untuk mewujudkan pemenuhan standar sarana dan pra sarana belajar pada setiap satuan pendidikan yang mengacu pada standar nasional pendidikan,rincian kegiatan DAK fisik pendidikan pada tingkat SD dimulai dari pra sarana berupa rehabilitasi, antara lain untuk rehab ruang kelas rehab ruang perpustakaan, rehab ruang guru dan rehabilitasi toilet atau jamban dan atau sesuai kebutuhan nya.
Rehabilitasi pembangunan sekolah dapat dilakukan dengan tingkat kerusakan sedang atau berat itupun sesuai pengajuan dari pihak sekolah dari awal,pembangunan prioritas yang harus dilaksanakan kemudian pihak sekolah dan komite juga harus benar-benar melakukan pengawasan terhadap proyek yang masuk di sekolahnya agar hasil dari pembangunan itu tetap terjaga kualitasnya dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,terwujud nya pembangunan punya nilai baik tentunya dalam pembangunan pun perlu ada pengawasan ketat,baik dari pihak dinas,lembaga masyarakat,media atau sosial kontrol serta tokoh masyarakat setempat dsb karena dunia pendidikan merupakan tanggungjawab bersama.
Hasil dari penelusuran serta kroscek awak media di lapangan tentunya banyak kejanggalan atas paket pekerjaan Revitalisasi SDN UNARA desa kaputihan kecamatan jatiwaras kabupaten Tasikmalaya yang menelan anggaran Rp.1.528.377.309.46(satu milyar lima ratus dua puluh delapan juta tiga ratus tujuh puluh tujuh ribu tiga ratus sembilan rupiah koma empat puluh enam yang di laksana kan pekerjaan nya oleh CV Wijaya dan masa pelaksanaan kerja 150 ( seratus lima puluh ) hari kalender yang mana pekerjaan tersebut diduga tidak sesuai bestek terutama dalam pembesian.
Dalam hasil tamuan awak media mengenai pembesian seharus nya pakai besi 12 (dua belas) inci ternyata pada saat di ukur memakai sigmet berukuran 11,9 inci (sebelas koma sembilan inci) dan Bahkan kurang,dari pembesian yang seharus nya 10 inci (sepuluh inci ) ternyata setelah di ukur memakai alat sigmat ternyata isi nya 8,2 inci (delapan koma dua inci) bahkan kurang dari ukuran standar.
Adanya hal tersebut tentang pembangunan sekolah SDN UNARA,kami selaku awak media meminta kepada pihak dinas melakukan pengawasan ketat dan serta pihak masyarakat pun berkewajiban untuk mengawasi dan kontrol adanya pekerjaan agar pembangunan jangan sampai asal-asalan.
Penulis:A.Sutara Cs