Banyumas patroli88investigasi.com Kabupaten Banyumas kembali menjadi sorotan internasional dalam hal pengelolaan sampah berbasis komunitas. Dua negara, Filipina dan Seychelles, mengunjungi Banyumas untuk mempelajari metode pengelolaan sampah yang telah terbukti berhasil di bawah kepemimpinan mantan Bupati Achmad Husein. Duta Besar Republik Seychelles, Nico Barito, bersama Gubernur Provinsi Quirino Filipina, Dax Cua, dan anggota parlemen Filipina, melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah fasilitas pengelolaan sampah terpadu di Banyumas Sabtu (10/8/2024).
Mereka didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Widodo Sugiri dan mantan Bupati Achmad Husein yang kini berperan sebagai konsultan pengelolaan sampah berbasis komunitas.
Nico Barito, dihadapan wartawan menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan kali kedua bagi Seychelles setelah sebelumnya pada tahun 2022.
"Saya melihat banyak kemajuan dalam pengelolaan sampah di Banyumas. Meskipun Pak Husein sudah tidak menjabat, kebijakan yang beliau tetapkan tetap dilanjutkan. Ini menunjukkan adanya komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan masyarakat," ujar Nico.
Nico mengungkapkan bahwa Republik Seychelles, yang memiliki jumlah penduduk sekitar 120 ribu orang dan kunjungan wisata mencapai 600 ribu, menghadapi masalah serupa dengan Banyumas, yaitu pengelolaan sampah basah dan kering.
"Awalnya, Seychelles berniat mengadopsi teknologi pengolahan sampah berbasis Eropa, namun setelah melihat keberhasilan Banyumas, mereka tertarik untuk menerapkan sistem berbasis komunitas yang dinilai lebih efektif," katanya.
Sementara Gubernur Dax Cua dari Provinsi Quirino Filipina, bersama anggota Kongres Women Filipina, Mrs. Midy Cua, juga menyampaikan kekagumannya terhadap sistem pengelolaan sampah di Banyumas.
"Pengelolaan sampah adalah masalah global yang memerlukan kerjasama internasional. Kami berencana untuk mempresentasikan apa yang telah dilihat di Banyumas kepada rekan-rekannya di Filipina untuk menjalin kerjasama dalam pengelolaan sampah," tegas Dax Cua
Sementara Mantan Bupati Banyumas Achmad Husein, yang kini berperan sebagai konsultan, menjelaskan bahwa selama kunjungan, para utusan dari Seychelles dan Filipina telah diajak melihat berbagai lokasi pengelolaan sampah di Banyumas.
"Setelah melihat sistem tersebut, mereka tertarik untuk mengadopsi metode ini di negara mereka dan bahkan ada tawaran dari Yordania untuk menggunakan jasa konsultan pengelolaan sampah yang saya pimpin," jelas Husein.
Husein juga memperkenalkan teknologi baru dalam pengelolaan sampah, yaitu teknologi thermal. Teknologi ini, yang sedang diuji coba di Magelang dan Bali, memungkinkan sampah basah dikeringkan lebih cepat, mengurangi berat sampah hingga 50%, dan mempermudah proses pemilahan. Sampah yang sudah diproses dapat diolah lebih lanjut untuk berbagai keperluan seperti bahan bakar, tenaga listrik, atau bahan produk rumah tangga.
"Saya berharap langkah-langkah inovatif ini, Banyumas tidak hanya menjadi model dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas, tetapi juga menjembatani kerjasama internasional untuk menghadapi tantangan pengelolaan sampah di tingkat global," pungkasnya.(Sgt 88)