Bangkalan,(P88)-Patroli88investigasi.com.-Kesenian Lawak Srimulat menjadi salah satu kesenian budaya Indonesia yang melekat di masyarakat khususnya di Pulau Jawa di era tahun 50'an yang didirikan oleh Ibu Srimulat dan suaminya Slamet Raharjo, di Surakarta.
Dalam perkembangan nya kelompok Srimulat kemudian mendirikan cabang cabang di Surabaya, Semarang, Jogyakarta, dan Jakarta.
Srimulat termasuk grup lawak yang cukup lama bertahan meski di tengah perjalanan karier terjadi banyak menghadapi persoalan dan bongkar pasang pemain. Hal inilah yang membuat mereka semakin matang. Jika sebelumnya hanya berpentas di gedung-gedung pertunjukan, setelah munculnya televisi swasta pada akhir 1980-an, masing-masing anggotanya mendadak menjadi selebriti. Grup ini dapat dikatakan merupakan satu-satunya grup lawak Indonesia yang memiliki anggota paling banyak.
Seiring berkembangnya jaman, kesenian lawak mulai tergerus oleh hadirnya Budaya Barat sehingga keberadaannya tinggal kenangan dan beberapa pemain mulai memilih profesi bersolo karir.
Sebagai bentuk cinta akan budaya Indonesia, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. mengajak seluruh jajaran kepolisian untuk bersama-sama menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal Indonesia.
Hal tersebut ditindaklanjuti oleh Kombes Pol Tri Suhartanto, S.I.K, dengan mendirikan Museum Srimulat yang berlokasi di Desa Bumiaji, Kota Batu, Malang, Jawa Timur yang diresmikan pada 8 Agustus 2024 oleh Pj. Bupati Kota Batu dengan dihadiri Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Imam Sugianto, M.Si atau yang mewakili.
Kombes Pol Tri Suhartanto, S.I.K, selaku Penasehat Museum Gubug Wayang Mojokerto mensosialisasikan "Musium Srimulat" dihadapan para pendidik generasi Emas 2045 / IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak) se Kabupaten Bangkalan didampingi Kasatlantas Polres Bangkalan AKP Diyon Fitrianto, S.H., M.H. dan Kasihumas Polres Bangkalan IPTU Risna Wijayati, S.H.
Di Ruang Gedung Merdeka, Bangkalan (Rabu, 11/9/2024), Kombes Pol Tri Suhartanto mengenalkan bagian seni budaya yang telah diwariskan para seniman dengan adanya Museum “Srimulat”.
“Tak kenal maka tak sayang”, demikian orang bijak pernah berkata. Dan saya yakin kita semua ingin menjadi “kenal” tersebut. Kenal akan seni budaya, kenal akan perjuangan para seniman, kenal dari mana sesungguhnya budaya bangsa ini berakar dan mengejawantah dalam keselarasan kehidupan kita," tuturnya.
Oleh sebab itulah, lanjut Tri, pada kesempatan tersebut dirinya mengajak untuk senantiasa bersama-sama bergandengan tangan, menderap maju, sambil mengibarkan panji-panji indahnya budaya negeri yang Bhinneka Tunggal Ika ini.
"Saya sebagai anggota POLRI menghaturkan ucapan terimakasih kepada teman-teman dan para sahabat semua yang telah dengan tulus berpartisipasi dalam upaya mengenal dan meramaikan seni budaya lewat Museum “Srimulat." Salam Budaya Mempersatukan Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045, terangnya.
Ditempat terpisah, Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya, S.H., S.I.K., M.I.K., mendukung dengan adanya sosialisasi tersebut, menunjukkan bahwa Kepolisian cinta akan budaya, bukti cinta akan budaya ditunjukkan dengan melestarikan budaya dan menjaga budaya bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
"Saat ini para guru adalah pendidik-pendidik bangsa yang akan melahirkan generasi emas ditahun 2045, oleh sebab itu Polri bersama para guru mengajak untuk bersama-sama memupuk dan menumbuhkan rasa cinta akan budaya lokal Indonesia kepada para siswa-siswi nya," imbuhnya.
Kapolres berharap dengan adanya Museum Srimulat dapat bermanfaat bagi masyarakat hingga generasi kedepan"Kita perkenalkan bahwa kita punya Museum Srimulat, tradisi asli Indonesia. Semoga bermanfaat bagi generasi penerus bangsa, dimana kita akan menuju Indonesia emas 2045," tutup Febri.
(Rud88).