Comments

BHABINKAMTIBMAS DESA' CIPARAKAN MENGHADIRI TNI-AL DAN TNI-AD MANUNGGAL AIR.' DALAM RANGKA COOLING SYSTEM DAN OPERASI MANTAP PRAJA LODAYA TAHUN 2024.



KABUPATEN PANGANDARAN'– (P88)Patroli88invesi.com // 

Polsek Kalipucang' Polres Pangandaran' Polda Jabar menghadiri peresmian 1.898 titik Gerakan TNI – AD Manunggal Air di Lingkungan Mesjid' NURUL-HIDAYAH Yang Ber'alamat Di Dusun' Sindangkasih Rt 014 Rw 011 Desa' Banjarharja Kecamatan Kalipucang' Kabupaten Pangandaran', Provinsi Jawa Barat 46397. Pada hari' ini' Senin tanggal (21/10/2024). Sekitar pukul 11.00 wib Siang' s/d selesai.


Kapolsek Kalipucang' AKP Iman Sudirman' melalui Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kalipucang' Bripka Barly menghadiri Peresmian 1 898 titik Gerakan TNI-AL DAN TNI-AD Manunggal Air Di Dusun' Sindangkasih Rt 014 Rw 011 Desa' Banjarharja Kecamatan Kalipucang' Kabupaten Pangandaran',. Kegiatan di hadiri oleh Kasdim 0625/Pangandaran, Mayor Inf M. JUNAEDI Mayor Laut.

- Dandenpom Kogartap III/Sby (Letkol Cpm. SUKADI). Mabes Tni. 

- Danramil 02505/Kalipucang Kapten Chb H. Sujono.

- Bhabinkamtibmas Desa' Ciparakan Polsek Kalipucang' Bripka Barly.

- Babinsa Desa' Banjarharja Sertu Aan Kusdiana Anggota Koramil 2505/Kalipucang'.

- Kopda Erik TNI-AD Driver Kasdim 0625/Pangandaran.

- Warga Masyarakat Lingkungan Mesjid' Nurul-hidayah Yang Ber'alamat Di Dusun' Sindangkasih Rt 014 Rw 011 Desa' Banjarharja Kecamatan Kalipucang' Kabupaten Pangandaran',

- Ketua Karang-taruna Desa' Banjarharja.

- Ibu-ibu Pkk Desa' Banjarharja.


Bripka Barly (Bhabinkamtibmas). Kepala Desa' Banjarharja Bpk. Herman dan perangkat desa dan Segenap undangan masyarakat Desa' Banjarharja. Kapolres Pangandaran' AKBP MUJIANTO, S.I.K., M.H. melalui Kapolsek Kalipucang' AKP Iman Sudirman', mengatakan “semoga dengan adanya kegiatan TNI manunggal air Desa' Banjarharja bisa memanfaatkan sumber air dengan sebaik-baiknya,” pungkas Kapolsek Kalipucang' AKP Iman Sudirman'.


“Tanpa air, tidak ada makanan, tidak ada perdamaian, tidak ada kehidupan. Oleh sebab itu, air harus dikelola dengan baik, karena setiap tetesnya berharga.” Presiden Joko Widodo, pada Pembukaan KTT WWF, Bali Tahun 20 Mei 2024.


Kehidupan tanpa air tidaklah terbayangkan. Sebagai elemen vital, air memastikan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi. Dalam berbagai aktivitas sehari-hari, air digunakan untuk pertanian, peternakan, industri, serta kebutuhan rumah tangga. Menurut WHO, kebutuhan dasar air bagi setiap orang ialah sekitar 50 liter per hari untuk minum, memasak, dan kebersihan dasar. Oleh karena itu, penyediaan air yang memadai sangat krusial dan harus selalu diupayakan.


Berdasarkan laporan UN Water 2023, sekitar 2,2 miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki akses ke air bersih yang aman. Di Indonesia, masalah itu sangat akut, terutama di daerah seperti NTT, NTB, Bali, Papua, Maluku, serta beberapa wilayah di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Kendala geografis, infrastruktur yang belum memadai, dan keterbatasan sumber daya membuat banyak daerah di Indonesia kesulitan memperoleh akses air bersih.


Suatu kehormatan bagi Indonesia, Bali menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10, 18-25 Mei 2024, sebuah acara internasional penting yang akan membahas solusi global untuk krisis air bersih. WWF memiliki tiga komponen utama: program tematik, regional, dan politik. Program tematik berfokus pada isu-isu spesifik terkait air seperti manajemen sumber daya air, sanitasi, perubahan iklim, dan inovasi teknologi.


Program regional mengarahkan perhatian pada permasalahan air di wilayah tertentu, memungkinkan solusi yang lebih spesifik dan efektif. Program politik bertujuan mempengaruhi kebijakan dan regulasi terkait pengelolaan air di tingkat nasional dan internasional. Dalam forum ini, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya pengelolaan air yang efektif di tengah proyeksi kekeringan yang akan mempengaruhi 500 juta petani kecil pada tahun 2050, serta perlu adanya kerja sama untuk mempromosikan pengelolaan sumber daya air yang efisien dan terintegrasi.


TNI-AD Manunggal Air: Kontribusi untuk Negeri

Selaras dengan semangat penyelenggaraan KTT World Water Forum (WWF) ke-10 tahun 2024 di Bali, yang mengambil tema “Air bagi kemakmuran bersama”, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD ) terus menggelorakan Program yang dikenal dengan nama TNI-AD Manunggal Air. Program Terobosan TNI-AD yang menitikberatkan pada upaya mengatasi kesulitan air bersih di seluruh wilayah Indonesia itu menjadi semakin relevan dan signifikan.


Dengan semboyan ‘TNI-AD bersama rakyat bersatu dengan alam untuk NKRI,’ program ini mencakup penyediaan air bersih melalui pemasangan hydraulic ram pump (hydram), sumur bor, dan penyaluran air gravitasi. Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan alasan mengapa TNI-AD tetap fokus pada penyediaan air bersih bagi masyarakat. Menurutnya, karena terekam dalam benaknya pada saat TNI-AD berlatih di berbagai wilayah, masih banyak dijumpai daerah yang sangat sulit untuk mendapatkan akses air bersih.


Melalui program TNI-AD Manunggal air, sejak diluncurkan pada 2022, hingga saat ini telah terealisasi lebih dari 2.240 titik sumber air di seluruh Indonesia, terdiri dari 665 titik pompa hidram, 1.463 titik dari sumber sumur bor dan 112 titik dari sumber gravitasi, dan telah dapat memberikan manfaat kepada jutaan masyarakat.


Program itu tidak hanya membantu masyarakat mendapatkan akses air bersih, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui peningkatan produktivitas sektor pertanian dan peternakan. Dengan memanfaatkan teknologi yang inovatif, TNI-AD berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah yang paling membutuhkan. Pada 2024 ini, TNI-AD menargetkan penambahan hingga 1000 titik sumber akses air.


Pelatihan kader TNI-AD Manunggal Air Bersih secara rutin telah diselenggarakan sejak tahun 2022. TNI-AD juga telah menginisiasi program pelatihan bagi masyarakat dan Babinsa dalam pembuatan dan pemeliharaan hydram. Program pelatihan itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat lokal, sehingga mereka dapat mandiri dalam memelihara dan mengoperasikan hydram. Dengan demikian, keberlanjutan program ini dapat terjamin dalam jangka panjang.


Program TNI-AD Manunggal Air tidak hanya selaras dengan kebutuhan masyarakat dan mendukung program pemerintah. Itu juga mencerminkan aspirasi global untuk memenuhi ketersediaan air yang inklusif. Melalui program itu, TNI-AD tidak hanya membantu menyediakan kebutuhan dasar air bersih, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pembangunan berkelanjutan.


Langkah-langkah nyata yang dilakukan TNI-AD itu adalah implementasi dari Delapan Wajib TNI, khususnya dalam membantu kesulitan masyarakat sekelilingnya. Hal itu juga sesuai dengan kebijakan pimpinan Angkatan Darat yang menegaskan bahwa TNI-AD harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat apapun bentuknya dan senantiasa menjadi solusi.


Dengan memanfaatkan teknologi hydram dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, TNI-AD terus berupaya untuk mengatasi masalah kelangkaan air bersih di Indonesia. Program itu tidak hanya membantu masyarakat mendapatkan akses air bersih, tetapi juga mendukung pengembangan pertanian, ekonomi lokal dan peningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Dengan terus mengembangkan program itu dan memperkenalkan inovasi-inovasi baru, TNI-AD berkomitmen untuk selalu hadir dan menjadi solusi di tengah kesulitan rakyat, sekaligus memperkuat komitmen Indonesia dalam mengatasi tantangan global terkait air. Mari bersama-sama bergandengan tangan, berkolaborasi, menyelamatkan sumber daya air untuk kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan. 

(Fast respon Nusantara)

0 komentar:

Posting Komentar